Diet detoks yang kini sedang populer umumnya mematok harga yang tidak murah, sebab ada suplemen tertentu yang harus dibeli. Padahal ada cara detoks alami yang bisa dilakukan sembari diet, yang lebih murah karena tidak butuh suplemen.
Secara alamiah, detoks atau detoksifikasi sudah berlangsung di dalam tubuh setiap manusia. Selama fungsi tersebut masih terjaga dengan baik, tinggal dipikirkan saja diet atau pengaturan pola makannya sesuai tujuan yang diharapkan baik untuk menaikkan atau menurunkan berat badan.
"Jadi, detoks alami itu terjadi setiap hari yang dilakukan oleh hati. Yang penting itu bagaimana gizi tetap seimbang. Dengan cara hindari goreng-gorengan, makan sayur dan buah, makan lemak sehat dari ikan," pesan dr Samuel Oetoro, SpGK dari Universitas Indonesia.
Terkadang, diet atau pengaturan pola makan itu sendiri juga termasuk metode detoks alami yang tidak membutuhkan suplemen. Syaratnya tentu harus dengan pengaturan yang benar dan ada baiknya dikonsultasikan dengan dokter yang kompeten soal diet.
"Sebenarnya, memilih makanan apa yang masuk ke dalam tubuh kita sudah merupakan salah satu detoks alami. Misalnya dengan lebih memilih beras merah dibanding beras putih. Beras merah memiliki serat yang lebih tinggi sehingga akan melancarkan proses pencernaan, itu sudah proses detoks," kata praktisi hidup sehat, dr Phaidon L Toruan.
"Yang lebih aman tentu detoks alami, paling mudahnya adalah memilah bahan makanan apa yang masuk ke dalam tubuh. tidak hanya sembarangan mengonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi, seperti makanan yang diolah dengan cara digoreng," lanjut dr Phaidon.
Mengonsumsi hanya satu jenis makanan saja dan sama sekali menghindari jenis makanan tertentu juga kurang dianjurkan karena pada prinsipnya diet yang sehat harus menjaga asupan gizi tetap seimbang.
"Yang sering salah dilakukan adalah diet yang hanya misalnya makan buah saja atau sayur saja, atau air kelapa saja, tanpa zat-zat gizi lainnya yang dibutuhkan tubuh, karena tubuh tetap memerlukan semua zat-zat gizi. Bila hal ini dilakukan dalam jangka panjang, tentu saja akan tidak baik bagi tubuh kita. Bisa saja tubuh menjadi kurang gizi," kata dr Cindyawati Pudjiadi, SpGK, MS dari RS Medistra.
Beberapa tips yang diberikan oleh dr Cindy adalah sebagai berikut:
~ Sebaiknya makanan yang dikonsumsi dibagi dalam 3 porsi besar dan 2-3 kali porsi kecil, dengan tetap mengkonsumsi lengkap dan seimbang
~ 3 porsi besar adalah untuk makan pagi, siang dan malam. Isinya karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral
~ 2-3 Kali porsi kecil dalam bentuk buah atau sayur bisa untuk selingan.
~ Di awal, coba dengan mengurangi porsi nasi atau porsi makannya, kemudian bertahap diturunkan sampai sekitar 500 kalori dari yang dibutuhkan dalam sehari.
No comments:
Post a Comment
Info selanjutnya email me....dan silahkan berkomentar....
Terima kasih....