Pola makan yang sehat merupakan kunci dari pencegahan penyakit diabetes. Mungkin Anda hanya akan mengganti gula dan makanan berkarbohidrat tinggi dengan makanan yang lebih sehat tapi nyatanya itu tidaklah cukup. Sebuah studi baru dari AS mengungkapkan bahwa metode pengolahan makanan juga mempengaruhi risiko Anda terkena diabetes atau tidak.
Tim peneliti dari University of Illinois berhasil membuktikan bahwa metode pengolahan makanan menggunakan suhu tinggi seperti grilling atau memanggang dan menggoreng berisiko tingi menyebabkan diabetes karena cara masak seperti itu menghasilkan AGE (advanced glycation end products) atau senyawa berbahaya yang menyebabkan komplikasi yang berkaitan dengan diabetes.
AGE merupakan zat turunan gula yang dihasilkan secara alami oleh tubuh dalam jumlah kecil. Zat ini sebenarnya mulai terbentuk sejak dalam kandungan dan akan terus berkembang seiring dengan pertambahan usia. Tapi ketika seseorang terkena diabetes, secara otomatis konsentrasi AGE-nya akan bertambah karena peningkatan kadar glukosa di dalam tubuhnya.
Tak hanya dihasilkan oleh tubuh, AGE juga terkandung dalam makanan, terutama yang telah terpapar oleh panas. Secara khusus, makanan yang diolah dalam suhu tinggi lebih banyak menghasilkan AGE. Hal ini dapat dilihat dari rasa makanan tersebut. Zat inilah yang menyebabkan streak terasa enak terutama di bagian yang agak gosong dan membuat brownies menjadi renyah.
Selain makanan yang dipanggang atau dibakar, makanan yang mengalami pasteurisasi atau disterilkan dengan panas tinggi juga dapat membentuk AGE. Begitu pula dengan bahan makanan seperti ikan dan daging yang mengandung lemak dan protein tinggi karena secara alami bahan makanan ini sudah mengandung AGE, namun jika dimasak dengan suhu tinggi maka kadar AGE-nya akan ikut bertambah.
Sebaliknya sayuran, buah-buahan, gandum utuh dan susu AGE-nya relatif rendah, meski telah dimasak sedemikian rupa.
"Diduga AGE dapat menimbulkan kerusakan jaringan yang biasanya terlihat pada penderita komplikasi akibat diabetes," tandas salah satu peneliti Claudia Luevano-Contreras, seorang kandidat PhD ilmu gizi di University of Illinois, Urbana-Champaign, AS seperti dilansir huffingtonpost.
Lagipula asupan makanan yang mengandung AGE tinggi juga kerap dikaitkan dengan munculnya peradangan dan oksidasi pada pengidap diabetes. Padahal peradangan dipicu oleh stres oksidatif merupakan akar dari berbagai gangguan kesehatan kronis.
Belum lagi AGE tinggi yang terkandung dalam makanan dapat memperburuk kondisi atherosclerosis, plak berbahaya yang menumpuk di sepanjang pembuluh darah pengidap diabetes.
Menurut keterangan dari American Diabetes Association, AGE berkontribusi terhadap penumpukan plak, pengerasan arteri hingga penurunan elastisitas pembuluh darah besar. Padahal jika ketiganya benar-benar terjadi, aliran darah ke jantung akan berkurang, otomatis serangan jantung atau penyakit kardiovaskular lainnya hanya tinggal menunggu waktu.
No comments:
Post a Comment
Info selanjutnya email me....dan silahkan berkomentar....
Terima kasih....