Friday, May 30, 2014

6 Jenis Air Minum yang Berbahaya untuk Dikonsumsi


Selama berabad-abad, Pengobatan Tradisional Tiongkok (PTT, dalam bahasa inggris TCM) selalu menganjurkan untuk minum air bersih, tetapi ada beberapa jenis air yang berbahaya bagi kesehatan, yang mungkin Anda minum secara teratur.

Air adalah asal usul kehidupan. Air dapat meningkatkan energi Anda, melembabkan kulit, dan menjaga mata Anda tampak jernih. Air juga membawa nutrisi ke setiap sel dalam tubuh, membantu ginjal membersihkan tubuh dari racun, meningkatkan sirkulasi, dan melumasi sendi.
Apakah Anda pernah minum salah satu dari enam jenis air yang disebutkan dibawah ini? Jika iya, mulai sekarang harus dihindari karena alasan kesehatan.

1. Merebus air terlalu lama dapat menjadi beracun

Air yang terus dididihkan dalam jangka waktu yang lama atau direbus hingga beberapa kali, akan menyebabkan menjadi bermasalah.

Air ledeng mengandung bahan organik dan anorganik. Jika air direbus dalam waktu yang lama, konsentrasi materi akan meningkat. Sebagai contoh, konsentrasi unsur timbal dalam air keran telah ditetapkan dalam batas-batas keselamatan. Namun, timbal tidak dapat menguap ke luar saat air direbus. Semakin lama air direbus, maka semakin banyak konsentrasi timbal yang terkandung dalam air, dikarenakan sebagian air menghilang menjadi uap air.

Selain itu, klorin biasanya digunakan untuk mensterilkan air keran. Setelah sejumlah kecil polutan dalam air diperparah dengan penambahan klorin, varian karsinogen tipe-A akan terbentuk. Semakin lama air direbus, semakin banyak karsinogen yang terbentuk.

Hal terbaik yang harus dilakukan ketika air mendidih adalah, mematikan api setelah mulai mendidih. Buanglah air matang yang ada di dalam ketel sebelumnya, dan mulailah dengan air segar untuk setiap kali merebus air. Kebanyakan bakteri dan virus yang mati ketika air mulai mendidih, dan tidak bisa bertahan hidup pada suhu lebih tinggi dari 80 ° C.

2 . Hindari minum air basi

Setelah air didiamkan dalam jangka waktu lama, organik bantalan nitrogen di dalamnya akan terurai menjadi nitrit, yang dikenal sebagai karsinogen. Oleh karena itu, sangat disarankan agar air matang dikonsumsi pada hari yang sama saat direbus.

3. Tidak semua air mineral cocok untuk minum

Banyak orang percaya bahwa air mineral adalah air yang terbaik. Bahkan, tidak semua air mineral cocok untuk minum. Misalnya, kandungan mineral fluor dalam air yang berasal dari mata air di pinggiran Kota Tianjin, Tiongkok, sangat tinggi. Konsumsi fluor dalam jangka panjang akan menyebabkan osteofluorosis (perubahan skeletal yang disebabkan oleh asupan fluor terlalu banyak) dan fluorosis gigi (bintik enamel gigi akibat fluor yang berlebihan) .

Kandungan mineral air mineral alam menjadi sangat penting. Jika kontennya tepat, air akan terasa menyegarkan. Air mineral yang rasanya logam atau tanah harus dihindari.

4. Jangan minum air keran bukaan pertama

Setelah mengendap di dalam pipa keran semalaman, air keran rentan membawa jumlah bakteri yang lebih tinggi. Oleh karena itu, biasakan untuk selalu membuka keran air selama beberapa menit sebelum siap diminum. Air akan menjadi jauh lebih bersih. Aliran air dari lima menit pertama dapat dikumpulkan untuk mencuci atau menyiram bunga.

5. Hindari air kemasan disimpan di tempat yang panas

Botol plastik mengandung plasticizer untuk meningkatkan fleksibilitas plastik dan daya tahannya. Jika botol air disimpan terlalu lama, sejumlah kecil plasticizer akan bercampur dengan air. Bila dikonsumsi, bau plastik dapat dengan mudah terasa. Botol air harus disimpan di tempat yang dingin jauh dari sinar matahari langsung.

6. Hindari konsumsi air murni berkepanjangan

Filter air dapat menyerap bakteri dan virus yang mungkin ada dalam air, arang kayu digunakan pada sebagian besar pemurni air yang juga dapat menghapus dan menguras mineral yang bermanfaat dalam air, seperti kalsium, kalium, dan magnesium. Karena mineral ini bermanfaat bagi kesehatan manusia, maka tidak dianjurkan untuk minum hanya air murni saja.

Jangan Simpan Air Kemasan Terlalu Lama Dalam Mobil

Minuman kemasan, khususnya kemasan plastik, memang praktis untuk dibawa ke mana pun. Namun, di samping berkontribusi menambah sampah di lingkungan, minuman kemasan juga berisiko membuat penyakit, terutama jika dibiarkan di dalam tempat panas dalam waktu lama.
Salah satu tempat yang sering terlupakan memiliki suhu yang panas adalah mobil yang tidak dinyalakan mesinnya, terlebih diparkir di tempat panas. Padahal, banyak orang biasanya menyimpan minuman di dalam mobil.
Menurut dokter spesialis gizi klinik Saptawati Bardosono, minuman dengan kemasan yang terbuat dari plastik bisa berbahaya jika diletakkan di tempat panas selama lebih dari dua jam. Ini karena suhu panas bisa membuat plastik cepat mengurai dan masuk ke air.
"Air dalam kemasan plastik yang dibiarkan dalam waktu lama dalam kondisi panas sudah bereaksi dengan plastik sehingga berbahaya jika diminum," kata dia dalam acara temu media bertajuk "Tingkatkan Kesadaran Minum Air Putih dengan Mengenali Gejala dan Dampak Dehidrasi Ringan" pada Jumat (23/5/2014).
Saptawati menjelaskan, ciri-ciri fisik dari minuman kemasan plastik yang disimpan terlalu lama di tempat panas yaitu terdapat serpihan-serpihan kecil di dalam air. Namun, untuk ciri-ciri fisik lainnya biasanya tidak terlalu terlihat.
"Mungkin air masih terlihat bening, namun sudah terjadi perubahan reaksi kimia karena sudah bercampur dengan plastik," jelas dia.
Air yang sudah bercampur kimia dari plastik, lanjut dia, bersifat toksik bagi tubuh. Konsumsinya dalam jangka waktu lama akan merusak organ hati.
Saptawati menjelaskan, organ hati berfungsi dalam membersihkan tubuh dari racun sehingga konsumsi bahan-bahan yang bersifat toksik akan membebani kerja hati yang lama-lama akan menurunkan fungsinya.