Sunday, December 28, 2014

Mengatasi Gangguan Asma

Asma merupakan suatu kondisi saluran napas mengalami penyempitan akibat terjadinya peningkatan kepekaan saluran napas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan. Pada suatu serangan Asma, otot polos saluran napas mengalami kejang dan jaringan yang melapisi mengalami pembengkakan (inflamasi) dan pelepasan lendir. Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran napas, dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga untuk dapat bernapas. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, asap, udara dingin, bulu binatang dan olahraga.

           

Efek asma pada anak-anak dan orang dewasa dapat dikurangi apabila keluarga cepat  mengenali gejala-gejala penyakit tersebut. Mengenali gejala ini penting untuk mencegah serangan asma sebelum terjadi dibandingkan meredakan efek asma saat ia menyerang.

 Kenali Gejalanya

Empat gejala serangan asma utama yang paling mudah dikenali antara lain :

1. Batuk. 
Merupakan mekanisme respon tubuh untuk mengeluarkan lendir (dahak) yang menutupi saluran napas. Batuk pada kasus asma akan sangat parah dan mengakibatkan penderita sulit diam dan tidur.

2. Siulan. 
Menimbulkan suara siulan (mengi) pada saat bernapas, terutama saat menghembuskan napas. Siulan bisa terjadi kapan saja, biasanya merupakan tanda pernapasan yang terganggu akibat tabung bronkial menyempit dan mulai terisi cairan, sehingga napas jadi terhambat.         

3. Sesak.
Rasa sesak dan menekan pada dada disebabkan karena oksigen yang dibutuhkan sangat sedikit, dan bahkan dapat mengakibatkan hilangnya kesadaran.

4. Napas pendek. 
Jalan udara ke paru-paru tertekan, sering membuat penderita susah berbicara.

 Asma dapat menyebabkan kematian, namun pengenalan dini terhadap penderita dan perawatan yang tepat dapat menghindari penderita dari bahaya fatal. Asma juga disebabkan oleh faktor keturunan, yang memungkinkan anggota keluarga Anda juga mengidap penyakit ini.

Cara efektif mengatasi serangan asma :

1. Edukasi. 
Edukasi tentang asma pada penderita dan keluarganya, sangat bermanfaat dalam mengatasi asma. Pengenalan tentang seluk beluk asma, pencegahan dan pengobatannya akan memberikan motivasi tersendiri bagi penderita untuk dapat menghindari terjadinya serangan asma.

2. Olahraga teratur.
Pada penderita Asma, otot-otot pernapasan sering digunakan, sementara sebagian otot lain tidak. Otot pernapasan yang sering digunakan akan membesar dan otot yang jarang digunakan akan melemah. Akibatnya, efisiensi dan koordinasi pernapasan menjadi kurang baik, fungsi paru serta pertahanan paru menjadi menurun. Berolahraga teratur seperti berenang dan jogging pada pagi hari akan membantu menjaga keseimbangan koordinasi dan meningkatkan asupan udara bersih serta kualitas paru-paru.

3. Memahami faktor pencetus.
Faktor pencetus akan berbeda-beda untuk setiap penderita asma. Faktor yang sering tampak di antaranya allergen(debu, asap, makanan laut, dll), emosi atau stres, infeksi, zat makanan, zat kimia, faktor fisik seperti perubahan cuaca, kegiatan jasmani, dan obat-obatan. Penderita yang dapat menghindari faktor pencetus, akan lebih mudah dalam pengelolaan penyakit asma.

4. Membuat perencanaan (Action Plan). 
Action plan terutama diperlukan ketika serangan asma akan kambuh, dan penderita membutuhkan pertolongan secepatnya yang tepat.

5. Obat-obat asma.
Memiliki pengetahuan tentang pengobatan asma dapat membantu meringankan beban penderita asma. Di antaranya, obat-obat yang bekerja cepat, obat yang bekerja lambat, serta suplemen yang membantu dalam terapi asma, salah satunya K-Ayu Asmo.

 K-AyuAsmo, suplemen herbal dengan komposisi berbagai tanaman obat berkhasiat bekerja efektif mengatasi batuk dan asma dengan meningkatkan kinerja paru-paru, melapangkan saluran napas (bronkodilator), mengurangi peradangan, dan mengeluarkan lendir. Salah satu komposisi utama adalah ekstrak daun adhatoda vasica atau yang sering kita sebut dengan daun Malabar, sudah sejak lama digunakan sebagai pencegah batuk, melegakan pernapasan, yang mengandung bahan aktif yang mempunyai efektifitas melebarkan saluran pernapasan (bronkodilator). Konsumsi K-AyuAsmo secara teratur akan memberikan solusi bagi keluarga Anda untuk hidup sehat secara alami.

Waspada Bahaya Bahan Tambahan Makanan

Hampir semua makanan atau minuman yang ada dijual di pasaran kini banyak mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM). Tujuannya tentu bermacam-macam, ada yang mencegah makanan agar tidak cepat rusak namun tidak sedikit pula yang menambahkan zat BTM yang berbahaya demi kepentingan ekonomi semata. Fakta ini tentu membutuhkan penyikapan yang bijak dari Anda sebagai konsumen.

 BTM umumnya merupakan bahan tambahan yang berbahaya bagi tubuh dan mempunyai dampak buruk bagi kesehatan. Dalam konsumsi jangka panjang BTM dapat mengakibatkan gangguan penyakit seperti tumor, kanker atau bahkan kematian. Para produsen dan pembuat makanan menambahkan bahan tambahan makanan yang berbahaya pada makanan yang mereka jual untuk mengawetkan produk pangan.

 BTM yang tergolong berbahaya antara lain adalah formalin, boraks, asam salisilat, kalium klorat dan masih banyak yang lain. Zat-zat itu umumnya digunakan untuk pembuatan bahan peledak, korek api, pengawet kayu, pengawet jenazah, bahkan pembasmi serangga. Bayangkan, bahayanya jika bahan-bahan tersebut terkonsumsi oleh manusia. 

Selain bahan pengawet, produsen kerap menambahkan zat perwarna kepada makanan. Penambahan ini dimaksudkan untuk membuat tampilan makanan semakin menarik atau identitas dari pangan tersebut. Misalnya warna merah untuk makanan dengan rasa strawberry, oranye untuk makanan rasa jeruk dan sebagainya. Sebetulnya terdapat bahan pewarna alami seperti kunyit, daun suji tetapi penggunaan bahan alami ini cenderung kurang praktis, mempengaruhi naiknya biaya produksi dan sifat pewarna alami yang tidak homogen karena warna yang dihasilkan tidak stabil. Zat pewarna makanan yang berbahaya antara lain adalah alkanet, burnt umber, butter yellow, fast red e, rhodamine b. Sejatinya bahan pewarna ini digunakan untuk tanah liat, cat, tekstil, atau tinta. Sayangnya, bahan-bahan ini semakin banyak beredar luas.  

 Formalin

Salah satu bahan tambahan makanan yang berbahaya adalah formalin.  Formalin adalah nama populer dari zat kimia formaldehid yang dicampur dengan air. Larutan formalin tidak berwarna, berbau menyengat, larut dalam air dan alkohol. Larutan formalin mengandung 37% formalin gas dan methanol.  Umumnya formalin digunakan untuk pengawet mayat, disinfektan, antiseptik, anti jamur, fiksasi jaringan, industri tekstil dan kayu lapis, sebagai germisida dan fungisida (pada tanaman atau sayuran), juga insektisida. Namun kini, demi kepentingan ekonomi banyak kalangan industri yang menggunakan formalin sebagai pengawet produknya.

 Contoh produk dengan formalin:

1. Tahu : lebih kenyal, bisa tahan hingga 2 hari, tidak dirubung lalat, terdapat bau khas formalin.

2. Mie kuning : lebih kenyal, bisa tahan 2-3 hari (jika tanpa pengawet, mie hanya bertahan 4-6 jam), tidak dirubung lalat, memiliki warna lebih terang dari biasanya, terdapat bau khas formalin.

3. Ikan segar : lebih awet, sekilas tampak lebih segar, tekstur awet, tidak dirubung lalat. Bau khas formalin membuat lalat enggan mendekat.

 Jika terhirup oleh manusia, formalin akan menyebabkan rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan, membuat sukar bernapas, sakit kepala, dan kanker paru-paru. Efek formalin pada kulit adalah kemerahan, gatal, dan terbakar. Pada mata, senyawa ini akan menyebabkan kemerahan, gatal, berair, kerusakan, pandangan kabur sampai dengan  kebutaan. Jika kandungannya sudah sangat tinggi, formalin bisa mengakibatkan iritasi pada lambung, alergi, muntah, diare bercampur darah, dan kencing bercampur darah. Lebih jauh, formalin bisa mengakibatkan kematian karena kegagalan peredaran darah.

 Oleh sebab itu konsumen harus bersikap kritis terhadap bahan tambahan makanan. Caranya antara lain adalah berusaha untuk tidak mengkonsumsi produk dengan BTM yang sama dalam jumlah besar secara terus menerus atau mengurangi makanan yang banyak mengandung BTM. Selain itu untuk menjaga kesehatan organ pencernaan perbanyak konsumsi serat serta makanan bersifat prebiotik dapat mengurangi tertinggalnya zat-zat berbahaya dari makanan di dalam tubuh.

 Suplemen Kaya AntioksidanSelain upaya tersebut, imbangi juga dengan perlindungan alami dengan asupan antioksidan. Bahan-bahan antioksidan tersedia pada sayur mayur, buah dan biji-bijian yang berguna untuk membersihkan sisa metabolisme zat berbahaya yang menumpuk dalam tubuh. Anda juga dapat membantu dengan mengkonsumsi suplemen yang kaya akan antioksidan, membantu proses pencernaan dalam membersihkan kotoran dan memelihara kesehatan tubuh.

 Salah satu suplemen K-LINK yang akan membantu mengurangi penumpukan bahan tambahan makanan yang berbahaya dalam tubuh antara lain Riddance dan K-Liquid Chlorophyll.

 Riddance adalah salah satu produk yang berfungsi membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh, yang dikenal dengan istilah detoksifikasi. Selain mengeluarkan racun, Riddance juga berfungsi membersihkan sistem aliran darah sehingga darah yang mengalir tanpa henti ke seluruh tubuh kondisinya bebas dari racun. 4 fungsi utama Riddance, berfungsi membersihkan darah, membersihkan usus terutama racun yang mengendap lama di saluran usus baik dari semua sisa zat-zat kimia yang berbahaya maupun sisa metabolisme yang tidak terpakai di dalam tubuh. Selain itu juga berdaya detoksifikasi dan penyeimbang fungsi badan. Riddance juga memiliki antioksidan yang membantu menangkal radikal bebas dan mengurangi resiko terserang tumor, kanker atau kematian karena zat-zat BTM yang berbahaya.

 Begitu juga dengan K-Liquid Chlorophyll yang merupakan  minuman kesehatan yang mengandung bahan utama klorofil dari daun alfalfa (medicago sativa), sumber nutrisi alami. Bermanfaat dalam menambah tenaga, menghambat pertumbuhan bakteri, meningkatkan sirkulasi darah dan meningkatkan fungsi organ dan sel dalam tubuh. K-Liquid Chlorophyll juga membantu menyeimbangkan proses metabolisme pencernaan, mengeluarkan racun dari dalam tubuh, yang berasal dari bahan tambahan makanan, atau zat kimia lainnya yang tidak terpakai oleh tubuh.K-Liquid Chlorophyll juga akan membantu kebutuhan gizi tubuh dengan pencukupan oksigen, zat antioksidan, dan mineral dalam tubuh.

Solusi Tepat Tangani Herpes

Pernahkah Anda mengalami gangguan kulit yang ditandai dengan munculnyabutiran butiran cairan di bagian tubuh disertai rasa gatal yang sangat panas atau seperti terbakar? Waspadalah, karena kemungkinan itu gejala penyakit herpes.

Dalam dunia medis herpes merupakan bentuk lain dari penyakit cacar. Ini merupakan proses peradangan kulit yang ditandai oleh gelembung berisi air secara berkelompok. Herpes terbagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu herpes simpleks atau herpes genitalis. Herpes jenis ini biasanya ditemukan pada infeksi atau peradangan kulit terutama di bagian kelamin yang disebabkan Virus Herpes Simpleks (HVS). Kedua adalah herpes zoster. Herpes ini disebabkan oleh Virus Varisela Zoster. Berbeda dengan herpes genitalis, gelembung cairan herpes zoster dapat timbul dimana saja di seluruh bagian tubuh.

Kenali Gejalanya

Secara umum gejala awal herpes ditandai dengan munculnya bintik kemerahan pada kulit yang akhirnya membentuk gelembung cair. Permukaan kulit akan terasa gatal dan panas seperti terbakar. Penderita akan terkena flu disertai demam tinggi, kesemutan, sesak napas, nyeri persendian atau pegal di satu bagian tubuh. Keluhan lain yang sering dirasakan adalah terasa sakit saat buang air kecil dan sakit perut.

 Pertolongan pertama untuk penyakit herpes ini adalah menjaga agar gelembung-gelembung berisi cairan itu tidak pecah. Jika gelembung cairan ini pecah berakibat pada infeksi sekunder karena menjadi pintu masuk bagi kuman. Pada kasus-kasus tertentu penyakit herpes harus ditangani dengan serius. Biasanya pengobatan yang digunakan dengan pemberian obat antivirus. Salah satunya adalah obat golongan asiklovir. Obat ini memiliki resiko bagi tubuh, karena jika dikonsumsi dalam waktu yang panjang akan memperberat kerja fungsi ginjal dan hati sehingga merusak proses metabolisme di dalam tubuh.

 Solusi Tanpa Efek Samping

K-Ayuderme dan K-Sauda VCO dari K-LINK merupakan produk herbal yang mampu bekerja mengatasi masalah penyakit herpes tanpa efek samping bagi tubuh. Komposisi bahan alami yang terdapat di dalam dua suplemen ini mampu bekerja menghambat penyebaran penyakit tersebut.

 K-Ayuderme

Bermacam herbal yang baik untuk kesehatan kulit terkandung di dalam suplemenini. Bahan aktif utamanya acacia catechu dan hemidesmus indicus mampu memurnikan darah, mengatasi peradangan dan peremajaan kulit. Gelembung berisi cairan pada penderita herpes, dapat hilang secara bertahap. K-Ayudermejuga mampu mengatasi luka di kulit yang sudah meradang akibat penyakit herpes.Juga meredakan keluhan seperti gatal, memerah dan panas di sekitar daerah kulit yang terkena herpes. K-Ayuderme bekerja menekan penyebaran virus, membersihkan serta memurnikan darah yang sudah terkena virus herpes sehingga peradangan, luka dan gatal pada kulit. Selama proses pengobatan, K-Ayudermebekerja meregenerasi sel-sel kulit yang sudah mati.

 K-Sauda VCO

Memiliki kandungan asam laurat yang bisa diubah menjadi monolaurin. Zat ini mampu menembus dinding sel mikroorganisme dan menyebabkan pecahnya sel pada mikroba sehingga berperan sebagai antibakteri dan mampu bersifat sebagai antivirus, sehingga kandungan asam laurat efektif menekan penambahan jumlah sel pada virus herpes.

 K-Sauda VCO juga berperan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Faktormenurunnya  sistem imun menjadi salah satu faktor mudahnya virus herpes menyerang tubuh. Penelitian Rd. Haq di pusat penelitian medis di Riyadh, Arab Saudi (1997) menunjukkan bahwa habbatussauda atau jintan hitam mampu meningkatkan jumlah antiaoksidan sehingga memberi pengaruh penting pada peningkatan kekebalan tubuh seperti yang sangat dibutuhkan oleh orang orang yang terkena virus herpes ini.

 Perpaduan khasiat alami K-Ayuderme dan K-Sauda VCO bisa menjadi solusi aman bagi Anda mengatasi penyakit herpes secara efektif.

Sunday, June 1, 2014

Menjemput Maut dengan Udut

Rokok mengandung 4.000 zat kimia berbahaya bagi tubuh. Dengan demikian, merokok sama saja dengan membeli racun dan memasukkannya ke dalam tubuh. Hal itu menjadikan merokok sebagai faktor risiko bagi enam dari delapan penyakit penyebab utama kematian. Meski amat berbahaya bagi kesehatan, jumlah perokok di Tanah Air justru terus meningkat.

Sejumlah penyakit penyebab utama kematian yang dipicu kecanduan merokok, antara lain penyakit paru kronik obstruktif, penyakit jantung iskemik, penyakit kardiovaskular, dan penyakit saluran pernapasan atas. Namun, merokok sudah seperti candu bagi sebagian orang.

Edison Poltak Siahaan (75), mantan perokok, mengaku mulai merokok saat berusia 15 tahun. Kala itu, tahun 1953, ia bersama keluarganya berekreasi ke kawasan Puncak, Bogor. Karena hampir semua saudaranya merokok, Edison pun mencoba merokok. Merokok biar enggak dingin karena Puncak, saat itu, dingin sekali. Tapi, ternyata badan tetap dingin, mulut saja yang hangat, ujarnya.

Lambat laun, ia pun kecanduan rokok. Dalam sehari, ia bisa menghabiskan tiga bungkus rokok. Ia mengaku sudah berusaha berhenti merokok, tetapi tidak bisa. Semua tips berhenti merokok dari berbagai sumber sudah dicoba, tetapi tubuh tetap menagih rokok. Bagi Edison, ketagihan rokok melebihi kecanduan narkoba.

Hingga akhirnya pada 2001, Edison harus menjalani operasi pengangkatan kanker pada tenggorokannya yang sudah menjalar di saluran pernapasan, setelah volume suaranya mengecil. Begitu menjerat dan mengikatnya rokok sehingga Edison masih merokok sesaat sebelum menjalani operasi.

Kini, sebuah lubang berada di tenggorokan Edison. Lubang itu menjadi semacam lubang hidung karena ia bernapas melalui tenggorokan. Suara saya kecil. Saya tidak bisa menangis, tidak bisa tertawa, tidak bisa berenang. Saya menjadi orang cacat seumur hidup, tutur Edison, Jumat (30/5).

Selain kecacatan yang dialaminya, Edison menuturkan, secara ekonomi, ia telah mengeluarkan banyak biaya untuk mengobati penyakit kanker yang dideritanya. Hal itu berawal dari kecanduan merokok.

Ketua Tim Dokter Klinik Berhenti Merokok Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta, Feni Fitriani Taufik, mengatakan, zat kimia utama yang menyebabkan kecanduan pada rokok adalah nikotin. Ketika seseorang mengisap rokok, nikotin yang terkandung dalam rokok akan masuk ke saluran pernapasan, lalu masuk ke dalam darah. Hanya diperlukan 8-10 detik bagi nikotin untuk sampai ke bagian otak.

Saat nikotin sampai ke otak, akan muncul reseptor yang menangkap nikotin itu dan melepaskan dopamin, neurotransmitter yang membantu mengontrol pusat kepuasan dan kesenangan di otak. Karena itu, efek yang muncul saat merokok adalah rasa nyaman dan tenang. Itulah sebabnya perokok, terutama mereka yang mengalami depresi, akan merasa nyaman. Namun, dalam 10-15 menit, kadar dopamin akan turun kembali. Rasa nyaman pun hilang.

Merokok berulang-ulang akan menyebabkan reseptor nikotin dalam otak kian banyak. Tubuh juga akan makin nyaman karena dopamin yang dikeluarkan tambah banyak. Pada kondisi itu, tubuh biasanya akan terus menagih nikotin. Ketika seorang perokok tidak merokok, akan terasa ada yang kurang.

Kalau di awal merokok, seseorang sudah merasa tidak nyaman, misalnya batuk-batuk, biasanya ia tak akan meneruskan merokok. Tetapi, kalau pertama kali merokok biasa saja atau bahkan merasa nyaman, ia akan cenderung terus merokok, kata Feni menjelaskan.

Apabila seorang perokok tiba-tiba berhenti merokok, dia akan mengalami gejala sakaw. Gelisah, sakit kepala, mudah marah, emosional, bahkan depresi adalah gejala umum putus rokok. Tubuh yang sudah merasa nyaman mendapat asupan nikotin, menagih nikotin lagi.

Terapi berhenti merokok

Untuk itu, kini tersedia layanan medis bagi mereka yang kecanduan merokok. Salah satunya adalah Klinik Berhenti Merokok di RSUP Persahabatan. Klinik itu memiliki program bagi seorang perokok agar dapat berhenti merokok. Program yang dijalankan selama tiga bulan itu memakai metode konseling dan pengobatan.

Pada pertemuan pertama, pasien biasanya akan menjalani konsultasi bersama tim dokter. Tujuannya, agar dokter mengetahui profil pasien, kendala pasien dalam upaya berhenti merokok, memberikan tips bagaimana berhenti merokok, sekaligus memotivasi dan meningkatkan kepercayaan dirinya untuk berhenti merokok. Pasien juga didorong untuk menetapkan sendiri kapan akan berhenti merokok. Pada pertemuan itu, pasien sudah diberi obat.

Obat yang digunakan dalam terapi berhenti merokok di Klinik Berhenti Merokok itu termasuk terapi pengganti nikotin (nicotine replacement therapy/NRT). Obat itu menghalangi nikotin menempel pada reseptor di otak, sambil mengeluarkan dopamin dalam jumlah kecil. Dosis obat akan disesuaikan sehingga di akhir program, reseptor pada otak kembali normal dan tak menagih nikotin.

Untuk mengetahui sejauh mana kedisiplinan berhenti merokok, pasien diperiksa dengan alat yang bisa menghitung kadar karbon monoksida (CO) dalam udara pernapasan dan darah pasien. Kadar CO seorang perokok minimal 4 ppm (part per million). Pasien di klinik berhenti merokok RSUP Persahabatan pernah ada yang memiliki kadar CO hingga 15 ppm. Pasien itu mampu menghabiskan rokok tiga bungkus sehari. Setelah mengikuti program berhenti merokok dengan tekad kuat, ia akhirnya bisa mencapai kadar CO 3 ppm.

Selain minum obat, ada juga sejumlah metode terapi yang dapat dilakukan dalam program berhenti merokok, antara lain hipnoterapi dan akupunktur. Di Klinik Berhenti Merokok RSUP Persahabatan dua metode ini menjadi metode tambahan saja.

Sebenarnya, tidak perlu berobat ke rumah sakit jika ingin berhenti merokok. Berhenti merokok bisa dilakukan sendiri oleh si perokok. Syaratnya, tekad kuat dan disiplin.

Namun, diakui, tak semua orang mampu melakukan itu. Menurut Feni, bagi mereka yang memutuskan ikut program berhenti merokok di layanan kesehatan, kuncinya adalah dukungan dari lingkungan terdekat, baik lingkungan keluarga, tempat kerja, dan pergaulan sosial. Biasanya pasien menyerah saat sakaw. Karena itu, perlu dukungan dari lingkungan terdekat, kata dia.

Oleh karena itu, sebaiknya pasien yang mengikuti program berhenti merokok didampingi saat berkunjung ke rumah sakit. Selama ini, pasien Klinik Berhenti Merokok di RSUP Persahabatan kebanyakan dari kalangan mampu secara ekonomi.

Ke depan, Feni menyatakan, layanan berhenti merokok sebaiknya tersedia di layanan kesehatan tingkat pertama. Jika membutuhkan rujukan, baru pasien berobat ke rumah sakit.

Biasanya, perokok akan berhenti merokok ketika menderita penyakit tertentu, seperti kanker dan penyakit jantung. Padahal, akan lebih baik jika tak mencoba rokok sejak awal.

Edison mengingatkan, jangan pernah mencoba merokok. Sekali merokok, kita akan kecanduan dan sulit berhenti mengisapnya. Sekali kita merokok, perlahan tetapi pasti, zat berbahaya dalam rokok akan menggerogoti tubuh hingga berujung kesakitan, bahkan menjemput maut.

Friday, May 30, 2014

6 Jenis Air Minum yang Berbahaya untuk Dikonsumsi


Selama berabad-abad, Pengobatan Tradisional Tiongkok (PTT, dalam bahasa inggris TCM) selalu menganjurkan untuk minum air bersih, tetapi ada beberapa jenis air yang berbahaya bagi kesehatan, yang mungkin Anda minum secara teratur.

Air adalah asal usul kehidupan. Air dapat meningkatkan energi Anda, melembabkan kulit, dan menjaga mata Anda tampak jernih. Air juga membawa nutrisi ke setiap sel dalam tubuh, membantu ginjal membersihkan tubuh dari racun, meningkatkan sirkulasi, dan melumasi sendi.
Apakah Anda pernah minum salah satu dari enam jenis air yang disebutkan dibawah ini? Jika iya, mulai sekarang harus dihindari karena alasan kesehatan.

1. Merebus air terlalu lama dapat menjadi beracun

Air yang terus dididihkan dalam jangka waktu yang lama atau direbus hingga beberapa kali, akan menyebabkan menjadi bermasalah.

Air ledeng mengandung bahan organik dan anorganik. Jika air direbus dalam waktu yang lama, konsentrasi materi akan meningkat. Sebagai contoh, konsentrasi unsur timbal dalam air keran telah ditetapkan dalam batas-batas keselamatan. Namun, timbal tidak dapat menguap ke luar saat air direbus. Semakin lama air direbus, maka semakin banyak konsentrasi timbal yang terkandung dalam air, dikarenakan sebagian air menghilang menjadi uap air.

Selain itu, klorin biasanya digunakan untuk mensterilkan air keran. Setelah sejumlah kecil polutan dalam air diperparah dengan penambahan klorin, varian karsinogen tipe-A akan terbentuk. Semakin lama air direbus, semakin banyak karsinogen yang terbentuk.

Hal terbaik yang harus dilakukan ketika air mendidih adalah, mematikan api setelah mulai mendidih. Buanglah air matang yang ada di dalam ketel sebelumnya, dan mulailah dengan air segar untuk setiap kali merebus air. Kebanyakan bakteri dan virus yang mati ketika air mulai mendidih, dan tidak bisa bertahan hidup pada suhu lebih tinggi dari 80 ° C.

2 . Hindari minum air basi

Setelah air didiamkan dalam jangka waktu lama, organik bantalan nitrogen di dalamnya akan terurai menjadi nitrit, yang dikenal sebagai karsinogen. Oleh karena itu, sangat disarankan agar air matang dikonsumsi pada hari yang sama saat direbus.

3. Tidak semua air mineral cocok untuk minum

Banyak orang percaya bahwa air mineral adalah air yang terbaik. Bahkan, tidak semua air mineral cocok untuk minum. Misalnya, kandungan mineral fluor dalam air yang berasal dari mata air di pinggiran Kota Tianjin, Tiongkok, sangat tinggi. Konsumsi fluor dalam jangka panjang akan menyebabkan osteofluorosis (perubahan skeletal yang disebabkan oleh asupan fluor terlalu banyak) dan fluorosis gigi (bintik enamel gigi akibat fluor yang berlebihan) .

Kandungan mineral air mineral alam menjadi sangat penting. Jika kontennya tepat, air akan terasa menyegarkan. Air mineral yang rasanya logam atau tanah harus dihindari.

4. Jangan minum air keran bukaan pertama

Setelah mengendap di dalam pipa keran semalaman, air keran rentan membawa jumlah bakteri yang lebih tinggi. Oleh karena itu, biasakan untuk selalu membuka keran air selama beberapa menit sebelum siap diminum. Air akan menjadi jauh lebih bersih. Aliran air dari lima menit pertama dapat dikumpulkan untuk mencuci atau menyiram bunga.

5. Hindari air kemasan disimpan di tempat yang panas

Botol plastik mengandung plasticizer untuk meningkatkan fleksibilitas plastik dan daya tahannya. Jika botol air disimpan terlalu lama, sejumlah kecil plasticizer akan bercampur dengan air. Bila dikonsumsi, bau plastik dapat dengan mudah terasa. Botol air harus disimpan di tempat yang dingin jauh dari sinar matahari langsung.

6. Hindari konsumsi air murni berkepanjangan

Filter air dapat menyerap bakteri dan virus yang mungkin ada dalam air, arang kayu digunakan pada sebagian besar pemurni air yang juga dapat menghapus dan menguras mineral yang bermanfaat dalam air, seperti kalsium, kalium, dan magnesium. Karena mineral ini bermanfaat bagi kesehatan manusia, maka tidak dianjurkan untuk minum hanya air murni saja.

Jangan Simpan Air Kemasan Terlalu Lama Dalam Mobil

Minuman kemasan, khususnya kemasan plastik, memang praktis untuk dibawa ke mana pun. Namun, di samping berkontribusi menambah sampah di lingkungan, minuman kemasan juga berisiko membuat penyakit, terutama jika dibiarkan di dalam tempat panas dalam waktu lama.
Salah satu tempat yang sering terlupakan memiliki suhu yang panas adalah mobil yang tidak dinyalakan mesinnya, terlebih diparkir di tempat panas. Padahal, banyak orang biasanya menyimpan minuman di dalam mobil.
Menurut dokter spesialis gizi klinik Saptawati Bardosono, minuman dengan kemasan yang terbuat dari plastik bisa berbahaya jika diletakkan di tempat panas selama lebih dari dua jam. Ini karena suhu panas bisa membuat plastik cepat mengurai dan masuk ke air.
"Air dalam kemasan plastik yang dibiarkan dalam waktu lama dalam kondisi panas sudah bereaksi dengan plastik sehingga berbahaya jika diminum," kata dia dalam acara temu media bertajuk "Tingkatkan Kesadaran Minum Air Putih dengan Mengenali Gejala dan Dampak Dehidrasi Ringan" pada Jumat (23/5/2014).
Saptawati menjelaskan, ciri-ciri fisik dari minuman kemasan plastik yang disimpan terlalu lama di tempat panas yaitu terdapat serpihan-serpihan kecil di dalam air. Namun, untuk ciri-ciri fisik lainnya biasanya tidak terlalu terlihat.
"Mungkin air masih terlihat bening, namun sudah terjadi perubahan reaksi kimia karena sudah bercampur dengan plastik," jelas dia.
Air yang sudah bercampur kimia dari plastik, lanjut dia, bersifat toksik bagi tubuh. Konsumsinya dalam jangka waktu lama akan merusak organ hati.
Saptawati menjelaskan, organ hati berfungsi dalam membersihkan tubuh dari racun sehingga konsumsi bahan-bahan yang bersifat toksik akan membebani kerja hati yang lama-lama akan menurunkan fungsinya.

Saturday, April 12, 2014

Selain Apel, Ini Buah yang Paling Tercemar Pestisida

Pertanian modern yang mengandalkan pestisida untuk membunuh hama tentu menyebabkan kita khawatir akan paparan pestisida pada sayur dan buah-buahan. Kenali buah apa yang memiliki residu pestisida tertinggi.

Setiap tahun, lembaga advokasi nirlaba Environmental Working Group yang berada di Amerika Serikat, merilis daftar buah dan sayuran yang paling terkontaminasi pestisida (Dirty Dozen). Buah dan sayuran itu diukur kadar pestisidanya, bahkan setelah dicuci.

Buah apel selalu berada di urutan pertama sebagai buah yang paling terkontaminasi. Dari contoh buah yang diteliti, ternyata 99 persennya mengandung setidaknya 1 jenis dari 5 jenis pestisida yang biasa dipakai dalam pertanian.

Berikut adalah daftar buah yang paling banyak mengandung residu pestisida.

1. Apel
2. Stroberi
3. Anggur
4. Seledri
5. Persik (buah peach)
6. Bayam
7. Paprika
8. Nectarin
9. Mentimun
10. Kentang
11. Tomat ceri
12. Cabai

Meski demikian, jangan takut untuk mengonsumsi buah dan sayur karena manfaat kesehatannya jauh lebih besar dari pada risiko paparan pestisida. Untuk lebih amannya memang Anda bisa memilih produk yang organik.

Ada banyak cara untuk mengurangi paparan pestisida, antara lain mencuci dan mengupasnya. Jika dana Anda tidak cukup untuk membeli produk organik, ada baiknya mengganti buah-buahan yang paling tercemar tersebut dengan buah lain, terutama jika Anda sedang hamil.

Friday, March 7, 2014

Hipertensi Bukan Sekadar Tekanan Darah Tinggi

Hipertensi sering kali diartikan sebagai tekanan darah tinggi. Namun, ternyata hipertensi tidak sesederhana itu. Menurut dokter spesialis ilmu penyakit dalam Suhardjono, hipertensi merupakan kondisi yang melibatkan beberapa komplikasi sekaligus di dalam tubuh.

"Hipertensi tidak hanya sekadar peningkatan tekanan darah, tetapi juga berarti obesitas, penurunan kelenturan arteri, disfungsi endotel, abnormalitas metabolisme glukosa, disfungsi hormon saraf, dan perubahan fungsi ginjal," ujar dokter dengan subspesialis ginjal-hipertensi ini dalam konferensi pers "The 8th Annual Meeting of Indonesian Society of Hypertension" pada Jumat (7/3/2014) di Jakarta.

Selain itu, lanjut dia, hipertensi juga dapat berarti perubahan mekanisme pembekuan darah, abnormalitas metabolisme insulin, disfungsi, dan penebalan dinding ruang jantung, aterogenesis (penumpukan plak di pembuluh darah), dan abnormalitas metabolisme lemak.

Karena itu, Suhardjono menekankan, hipertensi jelas merupakan kondisi yang sangat besar risikonya. Sayangnya, masih banyak orang dengan hipertensi yang masih belum mengetahui dirinya mengalami kondisi tersebut sehingga belum menerima pengobatan yang benar.
"Hampir 74 persen orang dengan hipertensi tidak tahu mengalami hipertensi. Jumlah ini besar dibandingkan dengan orang yang memperoleh pengobatan terkontrol," ujar Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Di Indonesia, prevalensi hipertensi cukup tinggi. Menurut National Basic Health Survey 2013, prevalensi hipertensi pada kelompok usia 15-24 tahun adalah 8,7 persen, pada kelompok usia 25-34 tahun adalah 14,7 persen, 35-44 tahun 24,8 persen, 45-54 tahun 35,6 persen, 55-64 tahun 45,9 persen, 65-74 tahun 57,6 persen, dan lebih dari 75 tahun adalah 63,8 persen.

Dengan prevalensi yang tinggi tersebut, hipertensi yang tidak disadari mungkin jumlahnya bisa lebih tinggi lagi. Hal ini karena hipertensi dan komplikasi jumlahnya jauh lebih sedikit daripada hipertensi tidak bergejala. Padahal, karena tidak bergejala, orang jarang yang menyadarinya.

Namun, sebenarnya hipertensi bisa dicegah dan diobati. Caranya yaitu dengan pengobatan dan perubahan gaya hidup, seperti membatasi konsumsi garam, mencegah kelebihan berat badan, serta berhenti merokok.

Sebelum Dua Tahun, Jangan Ajarkan Anak Bedakan Kiri Kanan

Dalam budaya ketimuran termasuk di Indonesia, penggunaan tangan kanan untuk melakukan kegiatan tertentu menjadi hal yang penting. Misalnya untuk berjabat tangan, makan, dan kegiatan lainnya yang dinilai membutuhan kesopanan. Sehingga tangan kanan pun kerap dicap sebagai tangan "baik".
Sebenarnya sah-sah saja mengajari nilai tersebut pada si kecil supaya terbiasa sejak dini. Namun mengajarkan penggunaan tangan kanan pada anak berusia di bawah dua tahun sebaiknya dihindari. Pasalnya hal itu akan mempengaruhi keseimbangan perkembangan otaknya.
"Sebelum dua tahun, jangan dulu ajarkan anak soal penggunaan tangan kanan dan kiri. Jika dia makan atau bersalaman dengan tangan kiri biarkan saja dulu, jangan dilarang," saran dokter spesialis anak dari Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Soedjatmiko dalam sebuah diskusi kesehatan di Jakarta beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan, pelarangan terhadap penggunaan tangan tertentu pada anak di bawah dua tahun akan menghambat perkembangan salah satu bagian otak. Padahal untuk mendapatkan kecerdasan multipel, seluruh bagian otak anak perlu berkembang secara optimal.
Jika melarang penggunaan tangan kiri untuk meraih benda, makan, atau bersalaman, maka perkembangan otak kanan tidak optimal. Sementara perkembangan otak kiri mungkin berjalan dengan lebih baik sehingga saat dewasa anak akan lebih banyak mengunakan otak kirinya. Artinya, kreativitasnya bisa jadi kurang baik.
Kenapa sebelum dua tahun? Soedjatmiko menjelaskan, otak anak pada 1.000 hari pertama kehidupan tumbuh dan berkembang paling pesat. Sekitar 80 persen dari perkembangan otak terjadi di masa tersebut.
Seribu hari dihitung sejak konsepsi dan di dalam kandungan (270 hari) dan hingga usia dua tahun (730 hari). Itulah mengapa tidak optimalnya perkembangan otak di masa itu akan sangat mempengaruhi kemampuan anak di kemudian hari.
Untuk mengoptimalkan perkembangan otak anak di 1.000 hari pertama kehidupannya, Soedjatmiko menyarankan untuk memperhatikan tiga hal. Pertama, nutrisi harus lengkap dan seimbang. Kedua, tumbuh kembang anak perlu terukur setiap bulan meliputi tinggi dan berat badan, serta lingkar kepala.
Selain itu, anak juga membutuhkan pola pengasuhan yang meliputi kasih sayang dan cara mendidik yang tepat. "Jika semua itu terpenuhi maka anak mampu tumbuh menjadi orang yag cerdas, sehat, kreatif, dan berperilaku baik," pungkasnya.

Friday, February 21, 2014

Mengatasi Dislipidemia, Pemicu Stroke di Usia Muda

Remaja dengan berat badan berlebih atau obesitas bukanlah hal asing saat ini. Sayangnya, meski proporsi obesitas di Indonesia mencapai 1,5-5 persen dari jumlah total penduduk dan trennya terus meningkat, penyakit ini masih belum meningkatkan kewaspadaan pata orangtua akan berat badan anaknya.
Padahal, penanganan obesitas tidaklah sederhana. Terutama bila peningkatan berat badan dipicu oleh dislipidemia. Ini adalah gangguan metabolisme lipoprotein yang melibatkan peningkatan kadar kolesterol total, trigliserida, kolesterol low-density lipoprotein (LDL), atau penurunan kadar kolesterol high-density lipoprotein (HDL) dalam darah. Dislipidemia berkaitan dengan keberadaan genotipe apoliprotein (apo) E yang diturunkan dari kedua orangtuanya.
Dislipidemia mengakibatkan risiko remaja mengalami penyakit kardiovaskuler dini semakin meningkat.
"Dislipidemia menyebabkan lapisan tunika intima media dalam pembuluh darah menebal, termasuk di arteri karotis yang menuju leher. Akibatnya, aliran darah yang membawa nutrisi dan oksigen ke otak terganggu, dan remaja berisiko terkena stroke di usia muda," kata dokter anak RSUP Fatmawati, Lanny Christine Gultom, pada pengukuhan gelar doktornya yang berlangsung di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Jakarta, Rabu (19/2/2014).
Dislipidemia dapat diketahui melalui skrining genotipe untuk mengetahui adanya apo 2, 3, atau 4 yang ada pada tubuh remaja. Tiap jenis apo memiliki tindak penanganan sendiri, yang ditentukan dari efek pengaturan pola makan dan latihan fisik. Jenis apo tertentu harus dibantu obat untuk membantu menurunkan kadar lemak dalam tubuh.
Hal inilah yang dicoba Lanny dalam risetnya yang melibatkan 60 responden dan semuanya menderita dislipidemia. Dalam riset tersebut responden yang berusia 10-19 tahun mengikuti pola diet National Cholesterol Educational Program (NCEP) 2. Pola ini ditujukan bagi pasien dengan kandungan lemak kurang dari atau sama dengan 30 persen total kalori, asam lemak jenuh kurang dari 7 persen total kalori, dan kolesterol kurang dari 200 miligram per hari.
Dalam riset ini responden melakukan intervensi berupa latihan fisik 3 kali seminggu, dengan durasi 60 menit. Latihan ini meliputi aktivitas aerobik dan penguatan tulang serta otot, yang disesuaikan dengan kemampuan responden. Tiap responden juga makan sesuai total kebutuhan kalori yang tidak sama pada tiap orang. Hal ini dilakukan selama 28 hari.
Setelah itu, dilakukan pengecekan profil darah yang membuktikan adanya perbaikan kadar kolesterol total pada 85 persen pasien, dan penurunan kadar LDL pada 66,7 persen pasien.
"Dari hasil ini terbukti dengan tingkat kepatuhan yang baik, pasien bisa mengendalikan obesitas akibat dislipidemia. Pasien yang tidak mengalami perbaikan menjalani pemeriksaan genotipe untuk mengetahui tipe apo E dalam tubuhnya," kata Lanny.
Hasilnya responden tersebut memiliki tipe apo E2 atau E4. Responden dengan tipe apo E2 melanjutkan intervensi ditambah terapi obat. Tipe apo E4 memberikan hasil trigliserida turun dan meningkat. Responden dengan kadar trigliserida menurun melanjutkan intervensi, sedangkan responden dengan kadar trigliserida meningkat intervensi dibarengi terapi obat.
Obat yang diberikan adalah statin yang dikonsumsi sesuai resep dokter. Perlakuan ini tidak diberikan untuk anak berusia kurang dari 10 tahun, karena dapat merusak keseimbangan hormon. Terapi ini berbeda pada tiap responden dan dilakukan dalam pengawasan dokter.
Riset ini menambah panjang studi yang mengatakan obesitas pada remaja dapat dikendalikan. "Tidak perlu malu memiliki anak obesitas. Yang penting segera waspada dan perbaiki pola makan. Bila perlu secepatnya ke dokter untuk mengkonsultasikan pola diet yang sesuai," ujar Lanny.