Frekuensi buang air kecil berbeda dari orang ke orang. Sebagian orang buang air kecil dua sampai tiga kali sehari sedangkan yang lain mungkin sampai 10 kali sehari. Ada juga hari-hari ketika buang air kecil lebih sering daripada biasanya, karena berbagai sebab.
Buang air kecil adalah salah satu cara tubuh Anda membuang limbah. Limbah itu dihasilkan dari proses metabolisme yang diangkut dalam aliran darah sebelum akhirnya disaring oleh ginjal untuk dikeluarkan lewat urin. Kencing diperlukan untuk kesehatan yang baik. Jika Anda tidak bisa kencing, Anda akan sakit karena limbah itu menjadi racun di tubuh Anda. Namun, terlalu banyak kencing juga tidak baik karena dapat mengindikasikan kelainan atau gangguan.
Poliuria adalah istilah medis untuk pengeluaran urin yang berlebihan (sering kencing). Poliuria tidak sama dengan inkontinensia, kondisi di mana kontrol terhadap fungsi kandung kemih terganggu. Namun, inkontinensia urin dapat menjadi penyebab poliuria dan keduanya dapat hadir secara bersamaan. Poliuria juga dapat disertai dengan kencing kemerahan atau berdarah, yang disebut hematuria
Anda mungkin memerhatikan bahwa antrian di toilet wanita biasanya lebih panjang daripada di toilet pria. Ya, wanita memang lebih sering kencing daripada pria. Hal itu disebabkan oleh beberapa alasan:
Anda mungkin memerhatikan bahwa antrian di toilet wanita biasanya lebih panjang daripada di toilet pria. Ya, wanita memang lebih sering kencing daripada pria. Hal itu disebabkan oleh beberapa alasan:
Kapasitas kandung kemih.
Kandung kemih wanita lebih kecil daripada pria sehingga lebih cepat penuh.
Menstruasi.
Hormon dalam tubuh wanita terus berubah sepanjang bulan. Tepat sebelum menstruasi, seorang wanita biasanya menahan sejumlah cairan. Beberapa saat setelah menstruasi dimulai, cairan ekstra itu meninggalkan tubuh. Hal ini menyebabkan buang air kecil lebih banyak dan sering.
Kehamilan.
Pada awal kehamilan, tekanan uterus (rahim) ke kandung kemih membuat wanita harus buang air kecil lebih sering. Ginjal juga bekerja lebih cepat selama kehamilan dan menyebabkan produksi urin yang lebih banyak. Aksi hormon tertentu selama kehamilan membuat dinding kandung kemih lebih lembek dari biasanya, yang juga meningkatkan dorongan untuk buang air kecil.
Faktor tertentu.
Selain karena penyebab yang sifatnya alami, frekuensi buang air kecil dapat meningkat karena beberapa faktor lain, di antaranya adalah:
Faktor tertentu.
Selain karena penyebab yang sifatnya alami, frekuensi buang air kecil dapat meningkat karena beberapa faktor lain, di antaranya adalah:
Sistitis.
Sistitis adalah infeksi saluran kemih di mana uretra maupun kandung kemih meradang oleh bakteri. Gejala utama sistitis adalah dorongan kuat untuk buang air kecil, namun hanya sejumlah kecil urin yang keluar (Jawa:anyang-anyangen). Saluran kemih, perut dan punggung bawah mungkin terasa nyeri.
Diabetes.
Pada penderita diabetes, gula dalam darah yang tinggi (lebih dari 250 mg/dL) meningkatkan kepekatan (osmolalitas) darah. Hal ini cenderung untuk menarik cairan keluar dari jaringan dan masuk ke aliran darah melalui osmosis. Ginjal Anda mendapatkan peningkatan beban cairan untuk diolah, sehingga meningkatkan frekuensi kencing.
Minum berlebihan.
Beberapa orang kehausan terus-menerus sehingga banyak minum. Pada akhirnya, kelebihan cairan itu harus dibuang dengan sering buang air kecil. Dalam kasus seperti ini, Anda perlu mencari penyebab rasa haus. Memakan sesuatu yang mengandung garam tinggi dapat menyebabkan rasa haus dan itu normal. Namun, jika Anda selalu haus tanpa alasan yang jelas, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah diabetes.
Kafein.
Kafein dapat mempengaruhi hormon antidiuretik (ADH). Hormon ini bekerja untuk memastikan bahwa tidak terlalu banyak air yang dikeluarkan ke dalam urin. Kafein memiliki efek menghambat ADH sehingga menyebabkan lebih banyak air yang dikeluarkan dalam urin dan lebih sering buang air kecil. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk meminum segelas air putih untuk setiap cangkir kopi yang Anda nikmati.
Obat.
Beberapa obat-obatan memiliki efek diuretik yang menyebabkan lebih sering kencing untuk sementara. Anda akan kembali normal setelah berhenti meminumnya.
Kandung kemih hiperaktif.
Orang yang memiliki kandung kemih terlalu aktif memiliki kebutuhan untuk buang air kecil sangat sering dalam beberapa saat dan kemudian mungkin berhenti. Orang tua lebih rentan terhadap kondisi ini karena mereka lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit yang menyebabkannya. Kandung kemih hiperaktif juga dapat terjadi pada mereka yang tertekan secara emosional atau depresi.
Pembesaran prostat.
Pembesaran prostat dapat menyebabkan frekuensi kencing lebih sering karena iritasi kandung kemih, yang membuat dorongan lebih sering untuk berkemih. Prostat yang menekan uretra juga membuat pengosongan kandung kemih tidak sempurna dan sebagian urin masih tersisa. Hal ini membuat kandung kemih lebih cepat penuh dan sering buang air kecil.
Gangguan hormon.
Hormon manusia sangat kompleks dan beberapa di antaranya dapat memengaruhi sistem kemih. Jika Anda memiliki banyak gejala yang tidak jelas, termasuk sering buang air kecil, mungkin penyebabnya adalah gangguan hormon. Fluktuasi kecil dalam tingkat hormon sering terjadi (terutama pada wanita) dan biasanya tidak serius.
Kondisi lain.
Kondisi lain yang dapat menyebabkan poliuria adalah penyakit ginjal polikistik, penyakit anemia sel sabit, pielonefritis, amiloidosis, sindrom Sjogren, dan myeloma.
Tips untuk Anda
Untuk mencegah buang air kecil terlalu sering, langkah berikut mungkin membantu:
Tips untuk Anda
Untuk mencegah buang air kecil terlalu sering, langkah berikut mungkin membantu:
- Jangan minum terlalu banyak menjelang tidur di malam hari.
- Kurangi minuman berkafein (kopi, teh, cokelat, coke).
- Jika Anda diabetes, lakukan kontrol gula darah dengan diet, olahraga dan obat-obatan.
- Mintalah dokter untuk meresepkan obat alternatif yang tidak bersifat diuretik.
- Konsultasikan dengan dokter bila Anda khawatir sering buang air kecil adalah tanda adanya penyakit yang serius.